Minggu, 02 Januari 2011

Mikrobiologi ke 3

TUGAS III
MIKROBIOLOGI
ALGA
Alga (jamak Alga) adalah sekelompok organisme autrotrof yang tidak memiliki organ dengan perbadaan fungsi yang nyata, tumbuhan ini banyak ditemukan di perairan dan tempat-tempat lembab, bahkan ada yang bersimbiosis dengan tumbuhan lain, tubuhnya ada yang bersel satu membentuk koloni, dan bersel banyak dengan kandungan pigmen warna, dan zat makanan cadangan yang berbeda-beda.
Banyak alga bersel satu yang merupakan fitoplankton
3,5 milyar tahun yang lalu cyinobacteria pertama alga, prokaritoik kurangnya terikat membran organel kemudian ……… berevolusi-mitokondria, kloroplas, dan kromosom yang mengandung DNA.
Kehadiran dinding sel sebagian besar selulosa autotrop/primer produsen melakukan fotosintesis keberadaan klorofil a.
Alga tidak memiliki akar, batang, daun, dan struktur lainnya khas tanaman benar dan alga juga tidak memiliki jaringan vaskular tumbuhan.
Alga tidak membentuk embrio dalam penutup pelindung semua sel yang subur.
Variasi pigmen variasi dalam bentuk struktur sel uniseluler, kolonial, dan multiseluler.

KELOMPOK-KELOMPOK ALGA
Alga hijau di masukan ke dalam kelompok (klad).
Alga merah merupakan kelompok tersendiri (Rhodophycophyta).
Alga pirang (Phaeophycophyta/Phaeophyceae).
Alga keemasan (Crysophyceae).

Alga Prokariotik
Alga biru hijau kini dimasukan sebagai bakteri sehingga dinamakan Cyanobacteria.
Sehingga tidak ada wilayah nuklir dan kompleks organel-kloroplas, mitokondria, badan golgi, dan reticula endoplasma.
Cyanobacteria, klorofil berada di internal membran vesikel pipih disebut thylakoids, mengandung pigmen fotosintetik. Phycobiliproteins terjadi dalam struktur granula yang disebut phycobilisomes.

Alga Eukariotik
Jenis-jenis aga lainnya memiliki struktur sel eukariotik dan mampu berfotosintesis, entah dengan klorofil maupun dengan pigmen-pigmen lain yang membantu dalam asimilasi energi.

CIRI UMUMNYA
Ukuran sangat beragam
Tubuh alga disebut talus
Talus terdiri atas uniseluler dan multiseluler
Bersifat eukariotik dan inti selnya memiliki membran
Mengandung klorofil untuk fotosintesis
Bersifat autotrof
Reproduksi
Aseksual : pembelahan sel dan fragmentasi
Seksual : isogami, anisogami, dan oogami

DASAR UNTUK MENGKLASIFIKASI ALGA
Pigmen: susunan kimianya.
Produk makanan cadangan: kimianya.
Flagella (jika ada): jumlah dan morfologinya.
Dinding sel: kimia dan sifat-sifat fisiknya.
Organisasi sel dimana setiap sel mempunyai perangkat sel yang bervariasi (misal ada yang dilengkapi stigma, pirenoid, dan lain-lain).
Sejarah hidup (rangkaian perubahan yang lengkap pada suatu organisme) dan reproduksi.
MACAM-MACAM ALGA
Alga hijau (Chlorophyta) pigmennya klorofil a dan b, zat penyusun dinding selnya selulosa, habitatnya di air asin dan air tawar, dapat dipakai sebagai sumber makanan dan pelengkap / suplemen makanan.
Alga merah (Rhodophyta) pigmennya fikobilin dan tikoeritin, zat penyusun dinding selnya CaCO_3 (kalsium karbonat), habitat umumnya di laut, sedikit air tawar, bermanfaat sebagai makanan dan untuk media agrikultur.
Alga cokelat (Phaeophyta) pigmennya fukosantin, zat penyusun dinding selnya asam alginat, habitatnya laut dan bermanfaat sebagai pasta gigi, cat, lipstik.
Alga pirang (Chrysophyta) pigmennya karoten dan xartopil, zat penyusun dinding selnya silikon, habitatnya laut dan air tawar, bermanfaat sebagai makanan, sumber minyak bumi, plankton.

ARTI PENTING ALGA
Sebagai fitoplankton
Hasil fotosintesis berupa O_2 dimanfaatkan untuk respirasi aerobik.
Alga tanah untuk stabilisasi dan perbaikan sifat fisik tanah.
Sumber pupuk: Alga merah dan alga cokelat.
Bahan penggosok Diatom.
Sumber vitamin: ganggang hijau mengandung vitamin B, C, K.
Sebagai media kultur biologis: ganggang merah.
Alga Prototheca: patogen pada manusia menyebabkan infeksi.
Alga Cephaleuros: menyerang daun teh, kopi, cengkeh, lada.
Algae lautan: Dinoflagelata dan genus Gymnodinium.

DIATOM
Diatom (dari bahasa Yunani dia yang berarti ‘through’ dan tomos yang berarti cuting) adalah suatu kelompok besar dari alga plankton yang termasuk paling sering ditemui. Kebanyakan bersel tunggal, walaupun beberapa membentuk rantai atau koloni. Sel diatom dilapisi dinding sel unik yang terbuat dari silika. Diatom memiliki klorofil dan mampu berfotosintesis.

BENTUK DAN SIFAT ALGA
Bentuk tubuh
Ada alga yang bersel satu (chlorococcar), bderkoloni (volvok) dan bersel banyak serupa (benang contoh spirogyra), (lembaran contoh ulva), rerumputan, chara).
Komposisi sel
Seperti pada pigmen, dan kandungan zat makanan yang terkandung pada macam-macam alga.
Habitat
Di dalam perairan laut, air tawar, tempat lembab.

Fisiologi Hewan ke 3

TUGAS III
FISIOLOGI HEWAN

OSMOREGULASI
Osmoregulasi adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organism hidup. Proses osmoregulasi diperlukan karena adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan di sekitarnya.
Jika sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus, begitupun sebaliknya, jika terlalu sedikit air maka sel akan mengerut dan mati. Osmoregulasi juga berfungsi ganda sebagai sarana untuk membuat zat-zat yang diperlukan oleh sel atau organisme hidup.

OSMOREGULASI OLEH BINATANG
Kebanyakan invertebrata yang berhabitat di laut tidak secara aktif mengatur system osmosis mereka, dan dikenal sebagai osmoconformer. Osmoconformer memiliki ismolaritas internal yang sama dengan lingkungannya sehingga tidak ada tendensi untuk memperoleh atau kehilangan air. Karena kebanyakan osmoconformer hidup di lingkungan yang memiliki komposisi kimia yang sangat stabil (di laut) maka osmoconformer memiliki osmolaritas yang cenderung konstan.
Sedangkan osmoregulator adalah organisme yang menjaga osmolaritasnya tanpa tergantung lingkungan sekitar. Oleh karena kemampuan meregulasi ini maka osmoregulator dapat hidup di lingkungan air tawar, daratan, serta lautan, di lingkungan dengan konsentrasi cairan rendah, osmoregulator akan melepaskan cairan berlebihan dan sebaliknya.

OSMOREGULASI PADA AMOEBA
Fungsi proses osmoregulasi pada hewan
Osmoregulasi proses ini, osmosis dari cairan yang encer ke konsentrasi pekat (isotonis).
Isotonis adalah dua macam larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama (isoosmotik).
Pada kondisi osmoregulas, isotonis adalah tekanan osmotik dua macam cairan. Missal: tekanan osmotik antara cairan tubuh dan air laut lingkungan hidup hewan.
Larutan hiperosmotik ialah larutan yang mempunyai konsentrasi osmotik lebih tinggi daripada larutan yang lain.
Larutan yang memiliki konsentrasi osmotik lebih rendah daripada larutan lainnya.

KONSEP TONISITAS LARUTAN
Tonisitas ialah tanggapan suatu sel apabila sel tersebut di tempatkan dalam larutan yang berbeda.
Sel darah merah ditempatkan dalam aquadis, air dari luar masuk ke dalam sel darah.
aquadis bersifat hipotonis.
Sel darah merah di tempatkan dalam larutan garam, sel darah segera kehilangan air iosmosis sehingga mengkerut. Larutan bersifat hipertonis.
Sel darah merah di tempatkan dalam larutan, sel darah tidak mengalami perubahan. Larutan bersifat isotonis.
Perubahan tekanan osmotik dan perubahan arah aliran zat terlarut berdampak negatif terhadap fungsi dan struktur sel sehingga hewan harus melakukan osmoregulasi agar cairan di dalam tubuhnya tetap dalam keadaan homeostatis osmotiki.

KRITERIA HEWAN DALAM OSMOREGULASI
Hewan osmoregulator ialah hewan yang mampu melakukan osmoregulasi dengan baik.
Hewan osmokonformer ialah hewan yang tidak mampu mempertahankan tekanan osmotik.
Mekanisme osmoregulasi: setiap hewan berbeda-beda dengan variasi yang sangat luas tergantung kemampuan dan jenis organ tubuh hewan dan kondisi lingkungan hewan.

OSMOREGULASI INVERTEBRATA LAUT
Hewan osmokonformer
Konsentrasi osmotik cairan tubuh sama dengan air laut sehingga terjadi keseimbangan osmotik cairan tubuh hewan dengan lingkungannya.
Tidak dalam kondisi keseimbangan ionik sehingga terjadi perbedaan komposisi ion yang menghasilkan gradien konsentrasi.
Cara hewan melakukan pengaturan konsentrasi ion
Mensekresi atau menyerap ion secara aktif:
Ion SO_4^(2-) di keluarkan dari tubuh untuk meningkatkan daya apungnya.
Oktopus mempertahankan konsentrasi cairan tubuhnya tetap hiperosmotik.
Krustasia mempertahankan kondisi hipoosmotik dalam cairan tubuhnya.
Konsentrasi ion yang tidak di atur dengan cairan khusus: terjadi melalui permukaan tubuh, insang, makanan yang ditelan, dan dengan mnghasilkan zat sisa (misalnya urin).

OSMOREGULASI VERTEBRATA LAUT
Dibagi dua kelompok: 1. Kelompok konformer osmotik dan ionik ialah siklostomata (hagfish) dan vertebrata primitif osmoregulasinya sama seperti invertebrata laut; 2. Kelompok regulator osmotik dan ionik ialah regulasi osmotik dan ionik tidak sama dan memperlihatkan tingkatan. Begitupun konsentrasi osmotik plasma mendekati sepertiga konsentrasi osmotik air laut.

OSMOREGULASI FUNGSI SEL KHLORID
Yaitu mengeluarkan NaCl dari plasma ke air laut secara aktif.
Elasmobrunkhii masalah: - pemasukan Ha^+ yang terlalu banyak ke dalam tubuh (melalui insang).
perolehan air yang sedikit.
Untuk mengatur masalah menggunakan kelenjar rektus dan menghasilkan sedikit urin.

OSMOREGULASI MAMALIA LAUT
Contoh: lumba-lumba dan ikan paus: masalah pemasukan garam yang terlalu banyak yang masuk bersama makanan diatasi dengan organ ginjal yang sangat efisien yang kepekatannya 3-4 kali dari cairan plasmanya.

OSMOREGULASI PADA HEWAN DI LINGKUNGAN AIR TAWAR
Masalah yang dihadapi hewan air tawar kebalikan masalah yang dihadapi hewan laut yaitu tekanan osmotik cairan tubuh hewan air tawar lebih tinggi dari lingkungannya (hiperosmotik/hipertosis) yang terancam oleh kehilangan garam dan pemasukan air yang berlebihan.

OSMOREGULASI PADA HEWAN DI LINGKUNGAN PAYAU
Hewan aquatik itu tidak selamanya menetap di habitat yang tetap (air laut atau air tawar) saat tertentu masuk ke daerah payau.
Contoh: salmon, lamprey, belut memiliki kemampuan baik terhadap perubahan kadar garam (kadar garam di daerah payau selalu berubah).
Contoh lain larva nyamuk Aedes compestris tumbuh baik di air tawar maupun di air bergaram yang lebih pekat dari cairan hemolimfenya.

OSMOREGULASI PADA HEWAN DI LINGKUNGAN DARAT
Keuntungan: - hewan yang berhasil hidup di darat
mudah memperoleh oksigen
Kerugian : - masalah keseimbangan air dan ion
mudah terancam dehidrasi
Kehilangan air dari tubuh pada hewan darat dipengaruhi

Kandungan air di atmosfer
Gerakan udara
Suhu
Tekanan barometrik
Luas permukaan penguapan


OSMOREGULASI PADA INVERTEBRATA DARAT
Invertebrata darat umumnya merupakan golongan Arthropoda, insekta, dan laba-laba. Dan yang paling banyak ialah insekta.
Alat pengatur pelepasan air: lapisan kartikula spirakel
Mekanisme respirasi diskontinyu.
Pengambilan O2 dilakukan dengan laju yang kontinyu.
Pelepasan karbondioksida dilakukan secara periodik.
Setiap kali inspirasi tidak selalu di ikuti dengan ekspirasi.
Alat pengatur pelepasan air
Kondisi ketika spirakel bergetar, tekanan trakea lebih rendah daripada atmosfer, sehingga udara masuk ke trakea dan udara dicegah keluar dari trakea.
Vertebrata yang berhasil berkembang di lingkungan darat
Memperoleh air dari air minum dan makanan.
Untuk menghemat air vertebrata melakukan berbagai cara yang cukup bervariasi.
Osmoregulasi cara mengatasi tidak banyak kehilangan air.
Memiliki kulit yang kering dan bersisik.
Menghasilkan feses kering.
Menghasilkan asam urat.
Mereabsorbsi urin encer yang di kandung kemih.

OSMOREGULASI PADA AVES
Contoh burung laut:
Pengaturan keseimbangan air berkaitan erat dengan proses mempertahankan suhu tubuh.
Cara memperoleh makanan dari laut merupakan masalah pemasukan garam yang berlebihan yang dikeluarkan melalui k