Minggu, 02 Januari 2011

Mikrobiologi ke 3

TUGAS III
MIKROBIOLOGI
ALGA
Alga (jamak Alga) adalah sekelompok organisme autrotrof yang tidak memiliki organ dengan perbadaan fungsi yang nyata, tumbuhan ini banyak ditemukan di perairan dan tempat-tempat lembab, bahkan ada yang bersimbiosis dengan tumbuhan lain, tubuhnya ada yang bersel satu membentuk koloni, dan bersel banyak dengan kandungan pigmen warna, dan zat makanan cadangan yang berbeda-beda.
Banyak alga bersel satu yang merupakan fitoplankton
3,5 milyar tahun yang lalu cyinobacteria pertama alga, prokaritoik kurangnya terikat membran organel kemudian ……… berevolusi-mitokondria, kloroplas, dan kromosom yang mengandung DNA.
Kehadiran dinding sel sebagian besar selulosa autotrop/primer produsen melakukan fotosintesis keberadaan klorofil a.
Alga tidak memiliki akar, batang, daun, dan struktur lainnya khas tanaman benar dan alga juga tidak memiliki jaringan vaskular tumbuhan.
Alga tidak membentuk embrio dalam penutup pelindung semua sel yang subur.
Variasi pigmen variasi dalam bentuk struktur sel uniseluler, kolonial, dan multiseluler.

KELOMPOK-KELOMPOK ALGA
Alga hijau di masukan ke dalam kelompok (klad).
Alga merah merupakan kelompok tersendiri (Rhodophycophyta).
Alga pirang (Phaeophycophyta/Phaeophyceae).
Alga keemasan (Crysophyceae).

Alga Prokariotik
Alga biru hijau kini dimasukan sebagai bakteri sehingga dinamakan Cyanobacteria.
Sehingga tidak ada wilayah nuklir dan kompleks organel-kloroplas, mitokondria, badan golgi, dan reticula endoplasma.
Cyanobacteria, klorofil berada di internal membran vesikel pipih disebut thylakoids, mengandung pigmen fotosintetik. Phycobiliproteins terjadi dalam struktur granula yang disebut phycobilisomes.

Alga Eukariotik
Jenis-jenis aga lainnya memiliki struktur sel eukariotik dan mampu berfotosintesis, entah dengan klorofil maupun dengan pigmen-pigmen lain yang membantu dalam asimilasi energi.

CIRI UMUMNYA
Ukuran sangat beragam
Tubuh alga disebut talus
Talus terdiri atas uniseluler dan multiseluler
Bersifat eukariotik dan inti selnya memiliki membran
Mengandung klorofil untuk fotosintesis
Bersifat autotrof
Reproduksi
Aseksual : pembelahan sel dan fragmentasi
Seksual : isogami, anisogami, dan oogami

DASAR UNTUK MENGKLASIFIKASI ALGA
Pigmen: susunan kimianya.
Produk makanan cadangan: kimianya.
Flagella (jika ada): jumlah dan morfologinya.
Dinding sel: kimia dan sifat-sifat fisiknya.
Organisasi sel dimana setiap sel mempunyai perangkat sel yang bervariasi (misal ada yang dilengkapi stigma, pirenoid, dan lain-lain).
Sejarah hidup (rangkaian perubahan yang lengkap pada suatu organisme) dan reproduksi.
MACAM-MACAM ALGA
Alga hijau (Chlorophyta) pigmennya klorofil a dan b, zat penyusun dinding selnya selulosa, habitatnya di air asin dan air tawar, dapat dipakai sebagai sumber makanan dan pelengkap / suplemen makanan.
Alga merah (Rhodophyta) pigmennya fikobilin dan tikoeritin, zat penyusun dinding selnya CaCO_3 (kalsium karbonat), habitat umumnya di laut, sedikit air tawar, bermanfaat sebagai makanan dan untuk media agrikultur.
Alga cokelat (Phaeophyta) pigmennya fukosantin, zat penyusun dinding selnya asam alginat, habitatnya laut dan bermanfaat sebagai pasta gigi, cat, lipstik.
Alga pirang (Chrysophyta) pigmennya karoten dan xartopil, zat penyusun dinding selnya silikon, habitatnya laut dan air tawar, bermanfaat sebagai makanan, sumber minyak bumi, plankton.

ARTI PENTING ALGA
Sebagai fitoplankton
Hasil fotosintesis berupa O_2 dimanfaatkan untuk respirasi aerobik.
Alga tanah untuk stabilisasi dan perbaikan sifat fisik tanah.
Sumber pupuk: Alga merah dan alga cokelat.
Bahan penggosok Diatom.
Sumber vitamin: ganggang hijau mengandung vitamin B, C, K.
Sebagai media kultur biologis: ganggang merah.
Alga Prototheca: patogen pada manusia menyebabkan infeksi.
Alga Cephaleuros: menyerang daun teh, kopi, cengkeh, lada.
Algae lautan: Dinoflagelata dan genus Gymnodinium.

DIATOM
Diatom (dari bahasa Yunani dia yang berarti ‘through’ dan tomos yang berarti cuting) adalah suatu kelompok besar dari alga plankton yang termasuk paling sering ditemui. Kebanyakan bersel tunggal, walaupun beberapa membentuk rantai atau koloni. Sel diatom dilapisi dinding sel unik yang terbuat dari silika. Diatom memiliki klorofil dan mampu berfotosintesis.

BENTUK DAN SIFAT ALGA
Bentuk tubuh
Ada alga yang bersel satu (chlorococcar), bderkoloni (volvok) dan bersel banyak serupa (benang contoh spirogyra), (lembaran contoh ulva), rerumputan, chara).
Komposisi sel
Seperti pada pigmen, dan kandungan zat makanan yang terkandung pada macam-macam alga.
Habitat
Di dalam perairan laut, air tawar, tempat lembab.

Fisiologi Hewan ke 3

TUGAS III
FISIOLOGI HEWAN

OSMOREGULASI
Osmoregulasi adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organism hidup. Proses osmoregulasi diperlukan karena adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan di sekitarnya.
Jika sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus, begitupun sebaliknya, jika terlalu sedikit air maka sel akan mengerut dan mati. Osmoregulasi juga berfungsi ganda sebagai sarana untuk membuat zat-zat yang diperlukan oleh sel atau organisme hidup.

OSMOREGULASI OLEH BINATANG
Kebanyakan invertebrata yang berhabitat di laut tidak secara aktif mengatur system osmosis mereka, dan dikenal sebagai osmoconformer. Osmoconformer memiliki ismolaritas internal yang sama dengan lingkungannya sehingga tidak ada tendensi untuk memperoleh atau kehilangan air. Karena kebanyakan osmoconformer hidup di lingkungan yang memiliki komposisi kimia yang sangat stabil (di laut) maka osmoconformer memiliki osmolaritas yang cenderung konstan.
Sedangkan osmoregulator adalah organisme yang menjaga osmolaritasnya tanpa tergantung lingkungan sekitar. Oleh karena kemampuan meregulasi ini maka osmoregulator dapat hidup di lingkungan air tawar, daratan, serta lautan, di lingkungan dengan konsentrasi cairan rendah, osmoregulator akan melepaskan cairan berlebihan dan sebaliknya.

OSMOREGULASI PADA AMOEBA
Fungsi proses osmoregulasi pada hewan
Osmoregulasi proses ini, osmosis dari cairan yang encer ke konsentrasi pekat (isotonis).
Isotonis adalah dua macam larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama (isoosmotik).
Pada kondisi osmoregulas, isotonis adalah tekanan osmotik dua macam cairan. Missal: tekanan osmotik antara cairan tubuh dan air laut lingkungan hidup hewan.
Larutan hiperosmotik ialah larutan yang mempunyai konsentrasi osmotik lebih tinggi daripada larutan yang lain.
Larutan yang memiliki konsentrasi osmotik lebih rendah daripada larutan lainnya.

KONSEP TONISITAS LARUTAN
Tonisitas ialah tanggapan suatu sel apabila sel tersebut di tempatkan dalam larutan yang berbeda.
Sel darah merah ditempatkan dalam aquadis, air dari luar masuk ke dalam sel darah.
aquadis bersifat hipotonis.
Sel darah merah di tempatkan dalam larutan garam, sel darah segera kehilangan air iosmosis sehingga mengkerut. Larutan bersifat hipertonis.
Sel darah merah di tempatkan dalam larutan, sel darah tidak mengalami perubahan. Larutan bersifat isotonis.
Perubahan tekanan osmotik dan perubahan arah aliran zat terlarut berdampak negatif terhadap fungsi dan struktur sel sehingga hewan harus melakukan osmoregulasi agar cairan di dalam tubuhnya tetap dalam keadaan homeostatis osmotiki.

KRITERIA HEWAN DALAM OSMOREGULASI
Hewan osmoregulator ialah hewan yang mampu melakukan osmoregulasi dengan baik.
Hewan osmokonformer ialah hewan yang tidak mampu mempertahankan tekanan osmotik.
Mekanisme osmoregulasi: setiap hewan berbeda-beda dengan variasi yang sangat luas tergantung kemampuan dan jenis organ tubuh hewan dan kondisi lingkungan hewan.

OSMOREGULASI INVERTEBRATA LAUT
Hewan osmokonformer
Konsentrasi osmotik cairan tubuh sama dengan air laut sehingga terjadi keseimbangan osmotik cairan tubuh hewan dengan lingkungannya.
Tidak dalam kondisi keseimbangan ionik sehingga terjadi perbedaan komposisi ion yang menghasilkan gradien konsentrasi.
Cara hewan melakukan pengaturan konsentrasi ion
Mensekresi atau menyerap ion secara aktif:
Ion SO_4^(2-) di keluarkan dari tubuh untuk meningkatkan daya apungnya.
Oktopus mempertahankan konsentrasi cairan tubuhnya tetap hiperosmotik.
Krustasia mempertahankan kondisi hipoosmotik dalam cairan tubuhnya.
Konsentrasi ion yang tidak di atur dengan cairan khusus: terjadi melalui permukaan tubuh, insang, makanan yang ditelan, dan dengan mnghasilkan zat sisa (misalnya urin).

OSMOREGULASI VERTEBRATA LAUT
Dibagi dua kelompok: 1. Kelompok konformer osmotik dan ionik ialah siklostomata (hagfish) dan vertebrata primitif osmoregulasinya sama seperti invertebrata laut; 2. Kelompok regulator osmotik dan ionik ialah regulasi osmotik dan ionik tidak sama dan memperlihatkan tingkatan. Begitupun konsentrasi osmotik plasma mendekati sepertiga konsentrasi osmotik air laut.

OSMOREGULASI FUNGSI SEL KHLORID
Yaitu mengeluarkan NaCl dari plasma ke air laut secara aktif.
Elasmobrunkhii masalah: - pemasukan Ha^+ yang terlalu banyak ke dalam tubuh (melalui insang).
perolehan air yang sedikit.
Untuk mengatur masalah menggunakan kelenjar rektus dan menghasilkan sedikit urin.

OSMOREGULASI MAMALIA LAUT
Contoh: lumba-lumba dan ikan paus: masalah pemasukan garam yang terlalu banyak yang masuk bersama makanan diatasi dengan organ ginjal yang sangat efisien yang kepekatannya 3-4 kali dari cairan plasmanya.

OSMOREGULASI PADA HEWAN DI LINGKUNGAN AIR TAWAR
Masalah yang dihadapi hewan air tawar kebalikan masalah yang dihadapi hewan laut yaitu tekanan osmotik cairan tubuh hewan air tawar lebih tinggi dari lingkungannya (hiperosmotik/hipertosis) yang terancam oleh kehilangan garam dan pemasukan air yang berlebihan.

OSMOREGULASI PADA HEWAN DI LINGKUNGAN PAYAU
Hewan aquatik itu tidak selamanya menetap di habitat yang tetap (air laut atau air tawar) saat tertentu masuk ke daerah payau.
Contoh: salmon, lamprey, belut memiliki kemampuan baik terhadap perubahan kadar garam (kadar garam di daerah payau selalu berubah).
Contoh lain larva nyamuk Aedes compestris tumbuh baik di air tawar maupun di air bergaram yang lebih pekat dari cairan hemolimfenya.

OSMOREGULASI PADA HEWAN DI LINGKUNGAN DARAT
Keuntungan: - hewan yang berhasil hidup di darat
mudah memperoleh oksigen
Kerugian : - masalah keseimbangan air dan ion
mudah terancam dehidrasi
Kehilangan air dari tubuh pada hewan darat dipengaruhi

Kandungan air di atmosfer
Gerakan udara
Suhu
Tekanan barometrik
Luas permukaan penguapan


OSMOREGULASI PADA INVERTEBRATA DARAT
Invertebrata darat umumnya merupakan golongan Arthropoda, insekta, dan laba-laba. Dan yang paling banyak ialah insekta.
Alat pengatur pelepasan air: lapisan kartikula spirakel
Mekanisme respirasi diskontinyu.
Pengambilan O2 dilakukan dengan laju yang kontinyu.
Pelepasan karbondioksida dilakukan secara periodik.
Setiap kali inspirasi tidak selalu di ikuti dengan ekspirasi.
Alat pengatur pelepasan air
Kondisi ketika spirakel bergetar, tekanan trakea lebih rendah daripada atmosfer, sehingga udara masuk ke trakea dan udara dicegah keluar dari trakea.
Vertebrata yang berhasil berkembang di lingkungan darat
Memperoleh air dari air minum dan makanan.
Untuk menghemat air vertebrata melakukan berbagai cara yang cukup bervariasi.
Osmoregulasi cara mengatasi tidak banyak kehilangan air.
Memiliki kulit yang kering dan bersisik.
Menghasilkan feses kering.
Menghasilkan asam urat.
Mereabsorbsi urin encer yang di kandung kemih.

OSMOREGULASI PADA AVES
Contoh burung laut:
Pengaturan keseimbangan air berkaitan erat dengan proses mempertahankan suhu tubuh.
Cara memperoleh makanan dari laut merupakan masalah pemasukan garam yang berlebihan yang dikeluarkan melalui k

Minggu, 21 November 2010

Tugas II Mikrobiologi

KEHIDUPAN MIKROBA
PERTUMBUHAN MIKROBA
Definisi Pertumbuhan Populasi
Pertumbuhan yaitu penambahan secara teratur semua komponen sel suatu jasad
Pada jasad bersel tunggal (uniseluler), pembelahan atau perbanyakan sel merupakan pertumbuhan jumlah individu artinya pembelahan sel pada bakteri akan menghasilkan pertumbuhan jumlah sel bakteri itu sendiri.
Pada jasad bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel tidak menghasilkan pertumbuhan jumlah individunya, tetapi hanya merupakan pembentukan jaringan atau bertambah besar jasadnya.
Doubling time atau waktu penggandaan yaitu waktu yang diperlukan oleh sejumlah sel atau masa sel manjadi dua kali jumlah/masa sel semula.
Penghitungan Waktu Generasi
Dari hasil pembelahan sel secara biner :
1 sel menjadi 2 sel
2 sel menjadi 4 sel 2^1 menjadi 2^2 atau 2x2
4 sel menjadi 8 sel 2^2 menjadi 2^3 atau 2x2x2
dari hal tersebut dapat dirumuskan menjadi:

N = Jumlah sel akhir n= Jumlah generasi
N_O= Jumlah sel awal

Pengukuran Pertumbuhan
Pertumbuhan di ukur dari perubahan jumlah sel atau berat kering masa sel.
Jumlah sel di hitung dari jumlah sel total (keseluruhan) dengan tidak membedakan sel hidup atau mati.
Alat untuk menghitung mikroba.
PHBC untuk menghitung bakteri
Pertumbuhan Populasi Mikroba
Bakteri akan tumbuh memperbanyak diri
Dua sistem pembiakan mikrobia yaitu :
Biakan sistem tertutup (Batch Culture)
Biakan sistem terbuka (Continous Culture)
Fase-fase pada kurva pertumbuhan
Fase permulaan: bakteari baru menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
Fase pertumbuhan yang dipercepat: sel mikrobia mulai membelah diri.
Fase pertumbuhan logaritma: kecepatan sel membelah diri paling cepat.
Metabolisme sel paling aktif, terjadinya penimbunan hasil metabolism.
Fase pertumbuhan yang dimulai dihambat: kecepatan pembelahan sel berkurang.
Fase stasioner maksimus: jumlah sel yang mati semakin meningkat.
Fase kematian dipercepat: kecepatan kematian sel terus meningkat.
Fase kematian logaritma: kecepatan kematian sel maksimal.

FAKTOR LINGKUNGAN MIKROBA
Aktivitas mikroba dipengaruhi faktor-faktor lingkungan (Abiotik dan Biotik).
Faktor Abiotik
Suhu, pertumbuhan mikroba memerlukan kisaran suhu tertentu
suhu minimum (suhu terendah), suhu optimum (suhu paling baik), suhu maksimal (suhu tertinggi).
Kandungan air, mikroba memerlukan kandungan air bebas tertentu untuk hidupnya.
Tekanan osmosis, sangat erat hubungannya dengan kandungan air.
berdasarkan tekanan osmosis mikroba dapat dikelompokan menjadi:
Mikroba osmofil dan mikroba halodurik.
Ion-ion dan listrik
Kadar ion hydrogen (pH)
Berdasarkan pH nya dapat dikelompokan menjadi:
Mikroba asidofil, mikroba mesofil, mikroba alkalifil.
Buffer merupakan campuran garam monobasik dan dibasik.
Ion-ion seperti tertrat, klorida, nitrat dan benzoate dapat mengurangi mikroba.
Listrik berakibat terjadiny elektrolisis.
Radiasi menyebabkan ionisasi molekul-molekul di dalam protoplasma.
Tegangan muka mempengaruhi cairan sehingga permukaan cairan tersebut menyerupai membran yang elastic.
Tekanan hidrosturik 1-400 atm tidak mempengaruhi/hanya sedikit mempengaruhi.
Getaran mekanik dapat merusak dinding sel dan membran sel mikroba.
Faktor Biotik
Interaksi dalam satu populasi mikroba
Interaksi positif : meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan kepadatan populasi.
Interaksi negatif : menurunkan kecepatan pertumbuhan.
Interaksi antar populasi mikroba
Netralisme hubungan antara dua populasi yang tidak saling mempengaruhi.
Komensalisme hubungan terjadi apabila satu populasi di untungkan tetapi populasi lain tidak terpengaruh.
Sinergisme menyebabkan terjadinya suatu kemampuan.
Mutualisme–simbiosis bersifat sangat spesifik.
Kompetisi terjadi pada dua populasi mikroba yang menggunakan nutrien.
Amensalisme umumnya merupakan cara untuk melindungi diri terhadap populasi mikoroba lain.
Parasitme terjadi antara dua populasi, satu di untungkan (parasit) dan populasi lain dirugikan.
Predusi umumnya predator, berukuran lebih besar dibandingkan prey, peristiwa belangsung cepat.

NUTRISI DAN MEDIUM MIKROBA
Medium adalah tempat untuk menumbuhkan mikroba.
Mikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi, bahan pembagun sel.
Setiap mikroba mempunyai sifat fisiologi tertentu.
Fungsi nutrisi untuk mikroba
Setiap unsur nutrisi mempunyai peran tersendiri dalam fisiologi sel.
Mikroba dapat menggunakan makanannya dalam bentuk padat.
Bahan makanan dibagi menjadi tujuh golongan:

Air sebagai sumber oksigen
Sumber energi senyawa organik
Sumber karbon meliputi karbohidrat
Sumber aseftor elektron
Sumber mineral
Faktor tumbuh
Sumber nitrogen

Penggolongan mikroba berdasarkan nutrisi dan nitrogen
Berdasarkan sumber karbon (jasad ototrof, jasad parasit)
Berdasarkan sumber energi (jasad fototrof, jasad khemotrof)
Berdasarkan sumber donor elektron (jasad litotrof, jasad organotrof)
Berdasarkan kebutuhan oksigen (jasad aerob, jasad anaerob, jasad mikroaerob, jasad aerob fukultatif, jasad kafnofit).
Medium pertumbuhan mikroba
Medium memerlukan kemasaman (pH) tertentu tergantung pada jenis jasad.
Macam-macam medium pertumbuhan:

Medium dasar
Medium sintetik
Medium kompleks
Medium diperkaya


ENZIM MIKROBA
Enzim adalah katalisator organik yang dihasilkan oleh sel yang berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia.
Mekanisme bekerjanya enzim
Enzim meningkatkan kecepatan reaksi, energi aktivitas, enzim yang terlepas kembali setelah reaksi dapat berfungsi lagi sebagai biokatalisator.
Struktur enzim
Enzim tersusun dari protein, dapat berupa protein sederhana.
Penggolongan enzim
Berdasarkan tempat bekerja (endoenzim dan eksoenzim)
Berdasarkan daya katalis (oksidoreduktase, transfirase, hidroisase, lise, iso merase, ligase, enzim.
Penggolongan enzim berdasarkan cara terbentuknya (enzim konsitutif dan adatitif)
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi enzimatik
Substrat (reaktin)
Suhu
Kemasaman (pH)
Penghambat enzim (inhibator)
Aktivator (pengiat) atau kofuktor
Penginduksi (indukator)

BIONERGETIK MIKROBA
Biooksidasi dan pemindahan energi
energi yang berasal dari cahaya harus diubah menjadi energi kimia.
Fermentasi suatu reaksi oksidasi-reduksi (respirasi anaerob)
Respirasi proses oksidasi biologis dengan O_2 sebagai aseptor
Fotosintesis menggunakan cahaya sebagai sumber energi
Penggunaan energi oleh jasad
Katabolisme makromolekul
Terjadi proses peruraian:

Peruraian karbohidrat
Peruraian lemak
Peruraian protein
Peruraian asam nukleat

Dibantu oleh enzim, dan selanjutnya di metabolisme lewat Siklus Krebs.

Tugas II Fisiologi Hewan

FISIOLOGI RESEPTOR DAN EFEKTOR
Reseptor struktur ada reseptor saraf yang terdiri dari sederhana dan rumit, dan reseptor bukan saraf.
Jenis rangsang: kemoreseptor, termoreseptor, mekanoreseptor, fotoreseptor, magnetoreseptor, elektroreseptor.
Lokasi rangsang: interoreseptor, eksteroreseptor.
Cara berfungsi potensial aksi
cara kerja reseptor i^contoh mekanoreseptor.
Kemoreseptor: Bahan kimia interaksi kemoreseptor membentuk kompleks bahan kimia kemoreseptor peristiwa elektokimia yaitu potensial aksi menjadi potensial reseptor, dan potensial aksi terdapat potensial reseptor besar, membran sebelahnya menjadi sel saraf aferen tanggapan.
Mekanoreseptor pada invertebrate
Mekenoreseptor untuk menerima rangsang.
Mekanoreseptor pada vertebrata
Mekanoreseptor untuk memantau panjang otot, alat pendengaran, organ keseimbangan.
Termoreseptor termoresepsi proses mengenali suhu tinggi dan rendah serta perubahan lingkungan.
Fotoreseptor : strukturnya : hewan sederhana, vertebrata rumit dan terorganisasi.
Magnetoresepsi: beberapa jenis hewan memiliki kemampuan untuk berorientasi terhadap bada magnetik bumi.
Efektor alat penghasil tanggapan proses tanggapan ada tanggapan perubahan gerak, perubahan warna, pelepasan arus listrik.
Fungsi tanggapan perubahan warna pada hewan untuk menyamar, komunikasi kawin, dan pertahanan diri.
Sistem rangka hewan : rangka hidrostalik terdapat pada invertebrata yang bertubuh lunak.
Contoh anelida fungsi mirip dengan gerakan ameboid.
Rangka luar : terdapat diluar tubuh contoh moluska fungsi melindungi diri.
Rangka dalam : terdapat di dalam tubuh contoh vertebrata.

FISIOLOGI ENDOKRINOLOGI
Cabang ilmu biologi yang membahas tentang hormon dan aktivitasnya.
Hormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah fungsinya mengatur metabolism jaringan yang di sekresi langsung oleh sel khusus (kelenjar endokrin)
Klasifikasi hormon berdasarkan struktur kimia
Protein : jumlah asam aminonya bervariasi tergantung pada spesies dan terdiri atas polimer asam amino dan tidak larut dalam lemak.
Hormon steroid : dihasilkan dari metabolisme dan proses konversi kolesterol yang terdiri dari 27 atom karbon ((-27) dan larut dalam lemak.
Hormon asam amino berasal dari asam amino yang mengalami modifikasi.
Zat kimia menyerupai hormon antara lain bradikinin, feromon, hormone tymic
Hormon

Klasifikasi hormon berdasarkan fungsi
Hormon perkembangan : berperan dalam pertumbuhan dan reproduksi
Hormon metabolisme : berperan dalam proses metabolisme
Hormon trofik : untuk menghasilkan hormon
Hormon pengatur metabolisme mineral dan air
Hormon pengatur system kardiovaskuler untuk mengatur aktivitas konduksi

Sintesis hormon protein
Transkripsi : proses pembentukan RNA dari lemplet DNA
Translasi : mRNA meninggalkan inti sel dengan menembus membran inti sel dan masuk ke dalam sitoplasma.

FISIOLOGI PENCERNAN
Cara memperoleh makanan
Berdasarkan kemampuan
Hewan heterotrof : kemampuannya untuk mensintesis senyawa organik sangat terbatas dan berusaha memenuhi semua kebutuhannya dan tumbuhan dan hewan.
Hewan mesotrof : hewan yang dapat mensintesis sendiri berbagai senyawa organik esensial.
Hewan tingkat rendah : tidak ada organ pencernaan dan pencernaannya secara intraseluler terjadi di dalam vakusia makanan.
Hewan tingkat tinggi : makanan di cerna di dalam saluran yang sudah berkembang dengan baik.
Hewan tingkat tinggi
Daerah penerimaan : daerah untuk menerima makanan adalah mulut.
Daerah penyimpanan : terdiri atas empedal dan lambung.
Daerah pencernaan dan penyerapan berlangsung di usus.
Pencernaan ada tiga : pencernaan karbohidrat, lemak dan protein.
Penyerapan sari makanan ada tiga : penyerapan karbohidrat, penyerapan lipid dan protein.

Proses pasca penyerapan makanan
Setelah sampai di sel, sari makanan (karbohidrat, protein dan lipid) akan di metabolisasi lebih lanjut dan digunakan untuk menghasilkan ATP, tentunya melalui siklus krebs (siklus asam sitrat).
Makanan yang masuk ke dalam tubuh hewan akan mengalami berbagai proses.
Pada mulanya, bahan makanan yang terdiri atas karbohidrat, lipid.
Dalam sel asam amino mengalami deaminasi
Deaminasi, glikolisis menghasilkan berbagai behan yang dibutuhkan. (untuk siklus krebs)
Deaminasi asam amino menghasilkan zat lain berupa NH_3 yang diubah menjadi urea.
Glikolisis menghasilkan zat lain berupa lemak yang kemudian disimpan sebagai cadangan makanan.
Oksidasi beta menghasilkan zat lain berupa badan-badan keton.

FISIOLOGI SIRKULASI
Sistem sirkulasi
Makanan, sisa metabolisme, gas respiratori berdifusi melalui ruang antar sel dengan mudah.
Fungsi sistem sirkulasi: - menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen.
menjamin pembuangan zat sisa metabolisme dari tubuh dengan segera, berperan penting dalam penyebaran panas tubuh, menyebarkan tekanan/kekuatan,
sistem sirkulasi pada hewan: - hewan tingkat rendah (sederhana).
hewan tingkat tinggi (lebih lengkap).
Komponen sistem sirkulasi tersusun atas tiga komponen
Jantung yang berfungsi sebagai pompa penggerak cairan tubuh disepanjang pembuluh, ada dua jenis jantung:
Jantung tubuler yang terdapat pada hewan invertebrate yang tidak mempunyai klep, bekerja secara kontraksi peristaltik.
Jantung berongga terdapat pada hewan vertebrata, merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh dan mampu mempertahankan aliran darah, kontraksi otot jantung terjadi secara periodik.

Pengaturan kecepatan denyut jantung
Kecepatan denyut jantung dipengaruhi saraf simpatis untuk mempercepat denyut jantung.
Saraf vagus untuk memperlambat denyut jantung.
Bukti: saraf mempengaruhi ritme jantung dengan cara mempercepat atau memperlambat kerjanya.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi ritme denyut jantung
Rangsang kimiawi seperti hormon dan perubahan lkadar O_2 dan CO_2/rangsangan panas
Berbagai rangsang psikis mempengaruhi kecepatan denyut jantung.

PEMBULUH
Pembuluh darah terdiri atas arteri, vena, dan kapiler
Pembuluh darah arteri berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar dari jantung.
Faktor lain yang mempengaruhi arteriola: kadar asam laktat, CO_2, ion H^+.
Pembuluh darah kapiler yaitu pembuluh darah terkecil dalam sistem sirkulasi. Berfungsi terjadinya pertukaran gas dan zat lainnya antara pembuluh darah dan sel jaringan.
Pembuluh vena: pembuluh ini paling kecil dan berhubungan langsung dengan kapiler.

Pembuluh lempe: kondisi terdapat pada vertebrata tigkat tinggi, hewan invertebrate, hewan tingkat rendah.
Cairan tubuh: terdapat pada hewan multiseluler, cairan intrasel 45%, cairan ekstrasel 25%.
Cairan ekstrasel ditemukan pada berbagia tempat pada (cairan jaringan, darah, limpe, hemolimfe).
Fungsi darah mempertahankan kondisi lingkungan dalam keadaan relatif konstan.
Cairan darah: cairan dalam pembuluh darah yang beredar ke seluruh tubuh mulai dari jantung segera kembali ke jantung.
Susunan cairan darah: sel darah dan plasma darah.
Sel darah terdiri atas: eritrosit, leukosit, trombosit.
Sistem sirkulasi pada hewan: - sistem sirkulasi terbuka. Contoh: Molusca
sistem sirkulasi tertutup. Contoh: Vertebrata

FISIOLOGI RESPIRASI
Sistem respirasi: eksternal dan internal
Organ respirasi: organ respirasi hewan akuatik dan organ respirasi hewan teresterial.
Mekanisme respirasi: inspirasi: yaitu pembesaran rongga thorax yang di ikuti mengembangnya paru-paru sehingga tekanan paru-paru lebih rendah dari tekanan udara luar, akibatnya udara akan mengalir masuk ke dalam paru-paru.
Ekspirasi: pengecilan dari rongga thorax dan paru-paru yang di ikuti oleh pengeluaran udara dari paru-paru.
Transfor zat dalam sistem respirasi: transfor O_2 dan CO_2
Transfor O_2 di ikuti oleh pigmen respirasi terlarut dalam plasma darah
transfor CO_2: CO_2 sangat mudah berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang memiliki kekuatan untuk menciptakan kondisi asam.
Pertukaran zat dalam sistem respirasi: pada tubuh, gas, hewan. Lingkungan akuatik atau teresterial.

Untung dan rugi hewan hidup di lingkungan akuatik atau teresterial
Hewan akuatik mengeluarkan energi lebih banyak daripada hewan teresterial.
Hewan yang bernafas di udara harus mengeluarkan energi tambahan untuk melawan gaya gravitasi.
Sistem respirasi pada berbagai hewan
Pengambilan oksigen dan pengeluaran CO_2 terjadi melalui paru-paru maupun kulit.
Jalur pengeluaran CO_2 yang utama ialah melalui kulit.
Inspirasi diawali dengan kontruksi otot di dasar mulut, kemudian rongga mulut meluas sehingga terjadi tekanan negatif di dalamnya. Selanjutnya, nostril terbuka dan udara mengalir masuk melalui nostril.
Hemoglobin: ada dalam darah manusi, protozoa dalam hewan.

Senin, 18 Oktober 2010

MIKROBIOLOGI

MIKROBIOLOGI
Pengertian mikrobiologi dan mikroba
Mikrobiologi merupakan salah satu cabang biologi yang menelaah mengenai organisme hidup berukuran mikroshopi yang meliputi:
• Virus
• Bakteri
• Archaea
• Protozoa
• Algae
• Fungi
 Orientasi Habitat
1. Mikrobiologi air : ilmu yang mempelajari tentang perikehidupan dan perananmikroba dlam air.
2. Mikrobiologi tanah : ilmu yang mempelajari tentang peri kehidupan dan peranan mikroba dalam tanah.
3. Mikrobiologi laut: ilmu yang mempelajari tenteng perikehupan mikroba yang hidup dalam habitat air laut.
 Jasad hidup yang ukurannya kecil disebut mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik
Jasad hidup yang ukurannya dengan besar yang mudah dapat digolongakan ke dalam Plantae atau animalia.
Mikroba ukurannya sangat kecil sulit untuk digolongkan ke dalam Plantae atau animalia.
Mikroba kadang-kadang juga mempunyai sifat antara Plantae dan animalia.
 Ciri umum mikroba
Mikroba di alam secara umum berperanan sebagai produsen,konsumen,maupun redusen.
1. Jasad produsen menghasilkan bahan organic dari bahan anorganik dengan energi sinar matahari,mikroba yang berperan adalah Algae dan bakteri fotosintesik
2. Jasad konsumen menggunakan bahan organic yang dihasilkan oleh produsen contoh:protozoa
3. Jasad redusen menguraikan bahan organic dan sisa-sisa-jasad hidup yang mati menjadi unsure-unsur kimia contoh bakteri dan jamur (fungi)
 Menurut perkembangan selnya terdapat dua tipe jasad
1. Prokariota jasad yang perkembangan selnya belum sempurna (primitif)
2. Eukariota jasad yang perkembangan selnya telah sempurna
VIRUS
Merupakan jasad hidup yang bersifat farasit berukuran super kecil hanya dapt dilihat dengan mikroskop elektron
SEJARAH PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI
A. Penemuan animalcullus oleh Leeuwenhopt(1633-1723)
B. Teori dan pendapat
1. TEORI ABIOGENESIS: Animalcullus tumbuh dengan sendinya dari bhan-bahan mati
2. TEORI BIOGENESIS : animalcullus terbentuk dari “benih” animalcullus yang selalu berada diudara.
C. Penemuan ulat didalam daging busuk oleh Francescoo Redi(1626-1697)
D. Pada percobaan menggunakan kaldu ternyata pemanasan dapt menyebabkan animalcullus tidak tumbuh oleh lazzaro spllanzani(1729-1799)
E. Pas teorisasi dan sterillisasi oleh Louis Pasteur(1822-1895)

PENEMUAN BAKTERI BERSPORA
John Tyndall(1820-18930percobaan mendukung pendapat Pasteur.
Tyndalisasi adalah pemanasan yang terputus dan diulang beberapakali

PERAN MIKROBA DALAM TRANSFORMASI BAHAN ORGANIK
a) Fermentasi (pengkhamiran) proses yang dihasilkan alcohol atau asam organik ,misalnya terjadi pada bahan yang mengandung karbohidrat.
b) Pembusukan(putrefaclon) proses peruraian yang menghasilkan bakteri busuk seperti pada peruraian bahan yang mengandung protein.
PENEMUAN KEHIDUPAN ANAEROB
a) Kehidupan anaerob: mikroba yang tidak memerlukan oksigen
b) Kehidupan aerob : mikroba yang memerlukan oksigen
c) Fakultatif anaerob: mikroba yang mempunyai dua mekanisme untuk mendapat energi.

PENEMUAN ENZIM
Pasteur: proses fermentasi merupakan proses vital untuk kehidupan
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL MIKROBA
1. Sel unit fisif terkecil dua organisme hidup
2. Komposisi matrial sel:
• DNA dan RNA
• Protein
• Lemak
• Fosfolifid
3. Tipe sel
a) Sel prokariotik
b) Sel eukariotik

TEORI SIMBIOSIS PROKARYOT MENJADI EUKARYOT
 Tipe sel prokariotik diantanranya:
a) EMpunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik
b) Inti sel prokariotik tidak mempunyai membran
c) Kromosom pada bakteri umumnya hanya satu
 Sel eukariotik diantaranya:
a) Sel eukariotik mempunyai inti sel sejati yang diselimuti membran inti
b) Kromosom dapat mengalami pembelahan melalui proses mitosis

STRUKTUR SEL
1 sel
2 Inti Membran selprokariotik
3 Dinding sel
4 Flagel dan pili
5 Kapsul dan lendir





PERBEDAAN SEL TANAMAN,SEL HEWAN, DAN SEL BAKTERI
Sel tanaman Sel hewan Sel bakteri
Dinding sel tanaman sangat kuat dan kasar,banyak mengandung selulosa Tidak mempunyai dinding sel Dinding sel terdiri rantai polisakarida dua rantaipeptida pendek
Dinding sel tanaman sangat kuat dan kasar,banyak mengandung selulosa Tidak mempunyai dinding sel Dinding sel terdiri rantai polisakarida dua rantaipeptida pendek
Membrane sel tanaman tebalnya ±9 nm dan mengandung lipida dan protein dalam jumlah yang sama Membran sel hewan mirip dengan membrane sel tanaman tetapi komposisi lipidnya beda Membrane sel bakteri mengandung ±45%lipida dan 55% protein
Inti sel anak inti sel serta membran inti sel tanaman mempunyai struktur komposisi dan fungsi seperti pada sel hewan Diameter inti sel hewan±4 dan dilapisi oleh selaput berpori sebgai tempat keluar masuknya bahan kedalam inti Bakteri tidak mempunyai bentuk inti sel seprti pada sel tanaman dan sel hewan
Mitokondria berbentuk lonjong dapat dijumpai pada semua sel tanaman Jumlah mitokondria dalam sel dapai mencapai 800 jumlah semakin banyak pada sel yang aktif Sel bakteri tidak mempunyai mitokondria

Mitokondria berbentuk lonjong dapat dijumpai pada semua sel tanaman Jumlah mitokondria dalam sel dapai mencapai 800 jumlah semakin banyak pada sel yang aktif Sel bakteri tidak mempunyai mitokondria
ER(endoplasmik Retikulum) pada sel tanamn mempunyai struktur yang mirip dengan ER pada sel hewan ER merupakn membrane inti yang melipat-lipat menyerupai lorong Sel bakteri tidak mempunyai ER(endoplasmik Retikulum)
Kloroplas,sel hewan mempunyai polisakarida yang disebut kloroplas didalamnya terdapat klorofil Sel hewan tidak menmpuyai kloroplas Bakteri fotosintesis mempunyai klorofil yang tidak berada dalam kloroplas tetapi ada dalam membran yang melipat-lipat
Vakuola mempunyai cirri khusus sel tanaman Tidak mempunyai Bakteri akuatik mempunyai vakuola yan berisi gas-gas funasi agar sel dapat mengapung dilingkungan air

FISIOLOGI HEWAN

FISIOLOGI HEWAN
Ilmu yang membahas dan mengkaji mengenai mekanisme kerja fungsi kehidupan dan segala sesuatu yang dilakukan hewan denagn berbagai gejala yang ada pada sistem hidup, serta pengaturan atas segala fungsi dalam sistem hidup.
1. KONSEP FUNDAMENTAL FISIOLOGI HEWAN
Makhluk hidup perlu makan (minum) bernafas, bergerak, dan berkembang biak. Begitu juga hewan dalam mempertahankan diri atau beradaptasi harus sesuai dengan kemampua yang dimiliki.
Syarat penting untuk bertahan hidup di lingkungan eksternal yaitu dengan cara mempertahankan stabilitas lingkungan ekternalnya di kembangkan penyebabnya ialah senyawa khusus yang dihasilkan oleh semua organ dan dikeluarkan oleh cairan jaringan → Pelopor gagasan hormon dan regulasi kimia. (Claude Bernard 1812 – 1878).
Faktor – faktor lingkungan internal yang mesti dijaga oleh hewan, antara lain:
 Keasaman atau PH
 Kadar Garam
 Kandungan air tuban
 Suhu tubuh
 Kandungan nutrien

a) Hewan Regulator adalah hewan yang mampu mengatur berbagai faktor stabilitas lingkungan internal dengan tepat.
b) Hewan Konformer adalah hewan yang tidak mampu mempertahankan kedalam lingkungan interbalnya berubah seiring dengan perubahan lingkungan eksternalnya.

Adaptasi Hewan
 Aklimasi adalah perubahan adaftif yang terjadi pada hewan dalam kondisi yang terkendali biasanya hanya satu atau dan dua faktor lingkungan yang berubah.
 Aklimatisasi adalah reaksi keseluruhan yang terjadi setelah perubahan yang komplek dan lingkungan eksternal yang disebabkan banyak faktor sekaligus.

Lingkungan Luar (Eksternal) dapat di bedakan menjadi dua, yaitu:
1) Lingkungan Akuatik
2) Lingkungan Terestrial

Ligkungan Akuatik
Tempat hidup hewan yang berupa iar, baik air tawar, air laut maupun air payau.
 Permukaan Bumi (lebih dari 70%) tertutup oleh air, sebagaian besarnya dari perairan tersebut berupa lauta dan sebagian kecilnya air tawar yang terdapat di danau dan sungai.

Beberapa Faktor yang berpengaruh di lingkungan Akuatik
 Tekanan Hidrostatik adalah tekanan yang ditimbulkan oleh kedalaman air yang berpengaruh terhadap aktivitas kehidupan sel antara lain metabolisme struktur dan reproduksinya yang disebabkan semakin tinggi kedalaman air semakin tinggi tekanan hidrostatiknya, semakin jarang ditemukan kehidupan.
 Kadungan zat Terlarut adalah lingkungan akuatik yang mengandung berbagai zat terlarut seperti garam, gas, sejumlah kecil senyawa organik dan berbagai polutan.
 Hewan Osmotilik adalah hewan yang tumbuh optimasi pada lingkungan dengan tingkat ketersediaan air yang tinggi (lebih dari 0,95).
 Hewan Osmotoleran adalah hewan yang mampu hidup dan berkembang biak pada lingkungan dan tingkat ketersediaan air yang relatif rendah.
 Suhu adalah lingkungan akuatik yang memiliki nilai fisiologis penting untuk mendukung kehidupan hewan.
Suhu didalam air tidak banyak mengalami perubahan.
 Hewan Poikiloterm adalah hewan yang suhu tubuhnya berubah – ubah akibat perubahan suhu lingkungan
Mekanisme Pengendalian kondisi Homoestatis pada hewan
 Sistem umpan balik, baik Negatif maupun Positif
Sistem Umpan Balik Negatif adalah perubahan suatu variabel yang dikuasai oleh tanggapan yang cenderung mengabaikan perubahan tersebut ke keadaan semula.
Sistem Umpan Balik Positif adalah perubahan suatu variabel akan menghasilkan perubahan yang semakin besar.
2. FISIOLOGI SEL
Sel adalah unit terkecil dari organisme.
 Struktur dan fungsi organ sel, terdiri dari:
1) Nekleus sebagian besar adalah DNA yang berfungsi sebagai pusat pengendalian sel. Ada tiga jenis RNA yang dibentuk oleh DNA, antara lain:
 RNA berfungsi membawa kode genetik ke sitoplasma untuk mengatur sintesis protein.
 tRNA berfungsi untuk transfor asam amino menuju ribosom untuk digunakan menyusun molekul protein.
 rRNA berfungsi untuk membentuk ribosom bersama dengan 75 protein lainnya.
2) Ribosom itu terdiri dari ribosom bebas dan ribosom terikat yang berfungsi untuk sintesa protein.
3) Retikulum Endoplasmik terdiri dari 2 macam, yaitu:
 Retikulum Endosplasmik Halus yang tidak mempunyai ribosom yang berperan dalam sintesis lipid (termasuk fasfolipid dan steroid) metabolisme karbohidrat dan menawarkan obat dan racun.
 Retikulum Endosplasmik Kasar mempunyai ribosom yang menonjol di permukaan sitoplasmik membran yang berperan penting dalam sintesis protein.
4) Aparutus Golgi bekerja sebagai bagian dari sistem transfor dalam sel yang berkaitan dengan pembentukan dan pengemasan bahan yang akan dikeluarkan dari sel yang berfungsi memodifikasi unit gliko protein dari karbohidrat dan bagian yang menyortir dan mengarahkan protein sesuai dengan tempatnya secara tepat.
5) Lisosom berfungsi sebagai sistem perencanaan intra sel yang akan mencerna dan membuang bahan – bahan yang tidak dibutuhkan atau benda asing dalam berbagai bahan organik menjadi bahan yang lebih sederhana.
6) Mitokondria berfungsi sebagai tempat repirasi seluler. Struktur mitokondria terdiri dari:
 Membran luar
 Membran dalam (krista) untuk meningkatkan produktivitas respirasi seluler yang terdiri dari ruang intra membran dan matriks sebagai metabolisme respirasi seluler.
7) Sentriol dan Sitoskeleton
 Sentriol merupakn bangunan berbentuk lubang kecil yang memiliki peran penting selama pembuluhan sel yang terdiri atas silinder triflet mikrotubula.
 Sitoskeleton terdiri dari mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen intermediate yang berperan dalam mempertahankan struktur sel agar tidak mudah berubah.
8) Membran plasma itu batas yang memisahkan sel hidup dari sekelilingnya yang mati, bahan utamanya lipid dan protein yang berperan dalam metabolisme sel juga berfungsi sebagai hubungan selektif dan tempt pembuatan enzim.

KOMPOSISI KIMIA SEL
Sifat – sifat dasar sel antara lain:
 Oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak, atau protein pada setiap sel untuk melepaskan energi.
 Mekanisme umum berubah makanan menjadi energi.
 Setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairn disekitarnya.
 Hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan bergenerasi.



Komposisi Kimia Sel antara lain:
 Air
 Protein
 Karbohidrat
 Electrolit
 Lemak

Sifat fisik dan kimia sel antara lain:
 Kapasitas panas
 Panas Penguapan
 Viskositas
 Kondisi molekul

METABOLISME SEL
Seluruh aktivitas reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel hidup sebagai aktivitas organisme yang bergantung terhadap aktivitas kehidupan yang kontril oleh enzim katalisator biologis.

Bahan penyusun membran, antara lain:
 Lemak, terdapat tiga jenis lemak yang terdapat dalam membran sel yaitu fosfolifid, kolestrol, dan glikolipid.
 Protein, proptein pada membran sel terbagi atas protein integral dan protein teiter.
 Karbohidrat, ada dua macam karbohidrat pada membran yaitu kompleks polisakarida yang merupakan hasil sekresi sel dan karbohidrat yang berkaitan secara koralen dengan membran.

Sifat Molekul Penyusun Membran
1) Antara molekul lipid penyusun membran maupun membran atara lipid dan protein tidak di satukan oleh ikatan korelan
2) Lapisan ganda lipid membran cair
3) Keadaan protein pada membran
4) Karbohidrat pada membran dapat berupa oligorakarida/ polisakarida
 Oligosakarida yang berkaitan dengan lipid membran membentuk glikolipid
 Polisakarida yang berkaitan dengan protein membran membentuk glikoprotein.
5) Struktur membran di stabilkan oleh adanya kolestrol pada membran.

Beberapa macam cara trasfor zat melalui membran
I. Tanspor Ion Channel adalah khusus bgi ion – ion yang sulit di transfor secara difusi akibat muatan listriknya.
II. Transfor Aktif
 Transfor aktif primer memakai energi langsung dari HTP misalnya pada pompa ion Na-k dan Ca.

 Transfor Aktif Sekunder terdiri dari 1). Transfor Sekunder Co – Transfo, glukosa atau asam amino akan di transfor masuk dalam sel mengikuti masuknya natrium, 2). Tansfor sekunder counter transfor. Masaknya ion Na ke dalam sel akan menyebabkan bahan lain ditransfor ke luar misal pada Na – Ca.
 Fagositosis dan Pinositosis, untuk partikel besar misalnya bakteri melalui di transfor mekanisme fagositosis (eksositosis, endositosis) dan Pinositosis.
Contoh kejadian Transfor zat melalui membran
1. Osmosi adalah perpindahan air atau zat pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan yang labih pekat.
2. Difusi adalah perpindahan molekul / partikel zat terlarut dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer.

3. FISIOLOGI SARAF
 Hewan unisel segala aktivitas hidup sebuah sel
 Hewan multisel segala aktivitas hidup berupa sel
 Sel penyusun sistem saraf, Neuron terdiri dari neuron sensorik untuk membawa rangsangan dari daerah tepi ke pusat saraf dn ada juga neuron motorik untuk membawa rangsangan dri pusat saraf ke daerah tepi.
Bentuk sel saraf
 Unipolar
 ipolar
 Multipolar
Komponen Sel Saraf
 Badan sel berfungsi sebagai tempat sintesis neuron transmiter
 Dendrit berfungsi sebagai penerima rangsangan dan membawanya ke badan sel
 Akson berfungsi menjalankan inpus ke ujung akson
Komponen Penyusun Sistem Saraf
 Otak
 Serabut saraf yaitu kumpulan akson dari sejumlah sel saraf

FISIOLOGI SARAF POLARISASI
 Polarisasi adalah sel saraf keadaan istirahat
 Depolarisasi adalah sel saraf mengalami rangsangan
 Repolarisasi adalah periode penyembuhan
 Jala Saraf ialah susunan organisasi saraf yang mempunyai jala misalnya pada hewan kerang dan ubur – ubur.
 Tali saraf ialah organisasi sistem saraf yang berupa traktis atau kumpulan serabut saraf.